Kamis, 06 Maret 2014


Sedikit isyarat kata-kata
karna malam meniupkanya begitu mesra

Karenanya ..
Apakah resah angin itu adalah dirimu yang menjelma


Pada waktu

Untuk waktu

Dan malam itu

Pada melepas bebas rindu

Untuk melepas bebas rindu

Dan malam itu..

Rindu akan dirimu

Rindu akan diriku

Cerita terkenang malam


Ada Teater nyata, yang terealita

Dibuatkan naskah dariNYA

Tlah terjawabkan, dengan yakin saja?

Engkau Tuhanku Ya Allah Yang senantiasa menyertai

Mencintai

Apakah dia pada naskah yang Engkau cipta

Aku sangat Percaya


Kenangannya

Ada pada setiap malam

Haruskah aku memalingkan, memalingkan dari sekejap tatap dua mata yang menyelinap dengan kerlap?

Tidak !! aku lebih, untuk aku.. mengikhlaskannya sandiwara hanya tak tahu ada tatap matanya

Itu dosa mata

Terjadi saat penglihatan aku tokoh #Y memberikan tatap mata terhadap tokoh #K


Tanpa terbersit sebuah tanya

Sungguh, aku ingin menatapnya hingga banyak bicara

Tidak hanya isyarat

Yang mendekat

Yang menjerat

Lalu mengikat

Kemudian menjerit

Kian mengelit

Sampai melangit

Bukan ibarat

Yang hanya melekat
Pada bulan berwarna biru
dan hatiku semakin merindu


Apakah kebenaran itu milikku ?

Iya dirimu ..

Yang berawalan #K

Semoga digariskan oleh Sang Kuasa

Yang Maha Segala pencipta alam semesta

Termasuk Manusia

Yakni diriku dan dirimu


Jangan kau biarkan aku tersiksa
Dalam ambigu mimpi dan nyata

Cerita kenangan malam itu ada

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Yulianti. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut