Kamis, 06 Maret 2014
By Unknown on 19.49
Sedikit isyarat kata-kata
Karenanya ..
Yang hanya melekat
Jangan kau biarkan aku tersiksa
By Unknown on 19.40
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar
dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan
rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian
pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu. “Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”
“Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih lagi.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.
“Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
“Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”
“Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.
“Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”
“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring dipelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan.
Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya, dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu. “Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”
“Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih lagi.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.
“Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
“Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”
“Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.
“Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”
“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring dipelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan.
Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya, dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
By Unknown on 19.33
Seketika ada angin yang menghembusan dari lorong. Mungkin itu sebagian dari kesejukkan masing-masing orang, bila kita lihat. Tanyakan pada sebagian penjuru.
Dulu kupernah melihan ada seseorang yang tahu mengenai lorong bahwa waktu tak akan pernah kembali berputar, lain bila terulang kembali. Hembusan yang terjadi bisa kau manfaatkan, Aku pun pernah.
Kamis, 09 Mei 2013
By Unknown on 00.27
Sungguh benar ku cintaimu
Meski kau tak anggap ku ada
Ku tak akan memintamu untuk
mencintaiku
(*)
Ku tak berharap kau cintaiku
Ku tak berharap kau balas cintaku
Yang ku harap kau izinkan aku
mencintaimu
Reff:
Cinta ini sudah terlanjur kumiliki dari dirimu
Biarkan cintaku bersamamu
Meski ragaku tak bisa
bersamamu
Repeat (*)
Repeat Reff [2x]
Meski kau tak anggap ku ada
Ku tak akan memintamu untuk
mencintaiku
(*)
Ku tak berharap kau cintaiku
Ku tak berharap kau balas cintaku
Yang ku harap kau izinkan aku
mencintaimu
Reff:
Cinta ini sudah terlanjur kumiliki dari dirimu
Biarkan cintaku bersamamu
Meski ragaku tak bisa
bersamamu
Repeat (*)
Repeat Reff [2x]
Rabu, 08 Mei 2013
By Unknown on 22.00
Kamu sering minum minuman dengan menggunakan sedotan? pastinya sering bukan ternyata minum menggunakan sedotan tidak baik ada resiko yang di akibatkan jika kamu minum menggunkan sedotan kamu mau tahu apa saja resiko yang di timbulkan jika kamu minum menggunakan sedotan?
Simak berikut ini :
1. Dapat merusak gigi karena salah menggunakan Sedotan
Minum menggunakan sedotan memang bisa membawa minuman langsung ke dalam kerongkongan, tetapi itu bila kamu memasukkan sedotan ke bagian belakang mulut Anda. Kebanyakan orang salah menggunakan sedotan, kebanyakan orang menyelipkan ujung sedotan di antara bibir dan di depan gigi, sehingga efek minuman manis yang merusak gigi masih bisa terasa. Satu-satunya cara untuk melindungi gigi adalah dengan menaruh ujung sedotan di bagian belakang mulut, di balik gigi dan lidah, sehingga cairan akan berpindah dari gelas langsung ke belakang kerongkongan tanpa menyentuh gigi. Kira-kira, samalah dengan menenggak minuman, dan bukan menyedot-nyedot jus atau kopi untuk menikmatinya perlahan-lahan.
2. Sudut mulut jadi keriput
Lesley M. M. Blume, penulis buku Let’s Bring Back: An Encyclopedia of Forgotten- Yet-Delightful, Chic, Useful, Curious, and Otherwise Commendable Things from Times Gone By, mengatakan bahwa mulut kita akan mengerucut ketika minum menggunakan sedotan. Bayangkan bila Anda selama bertahun-tahun menggunakan sedotan untuk minum, sudut mulut akan lebih cepat keriput. Wajah juga akan terlihat lebih tirus, namun tidak sedap dipandang.
Kondisi yang sama juga akan dialami perempuan, dengan pria yang punya kebiasaan merokok.
“Kerutan yang Anda lakukan untuk menyedot minuman dengan sedotan menyamai apa yang dilakukan perokok ketika mereka menghisap rokoknya, yang akan menimbulkan kerutan-kerutan yang tak enak dilihat di sekitar bibir atas,”ujar Dr Burhenne, mengiyakan pendapat Blume.
3. Bikin kembung
Mungkin hal ini masih belum banyak di ketahui oleh banyak orang ternyata minum menggunakan sedotan bisa mengganggu masalah pencernaan. Hal ini disebabkan ketika kamu minum menggunakan sedotan kamu akan lebih banyak memasukan udara kedalam perut kamu inilah yang membuat perut kamu menjadi kembung.
Menurut Diana Rodriquez, penulis artikel-artikel kesehatan di situs Health Day, 50 persen dari gas yang ada di dalam tubuh disebabkan karena Anda menelan terlalu banyak udara melalui makanan. Ketika Anda
menyeruput cairan melalui sedotan, Anda juga menghirup udara. Inilah yang menyebabkan lama-kelamaan Anda akan mengalami kembung.
Sebenarnya tidak apa apa menggunakan sedotan ketika meminum sesuatu tetapi penggunanya yang benar pastinya tidak akan menimbulkan masalah bagian tubuh kamu.
Selasa, 07 Mei 2013
By Unknown on 02.37
Seorang
pengembara melanjutkan pejalanannya menuju Puncak Gunung Merapi,
setelah lima belas hari menempuh perjalanan akhirnya dijumpai sebuah desa dan
mampirlah dia ke sebuah warung.
“Selamat siang tuan” sapa Ibu pemilik warung.
“Met siang bu, ini namanya desa apa ya?" tanya sang pengembara.
“Oh ini namanya desa Bengong Anom” jawab pemilik warung.
“Maaf bu, saya mau tanya jalan menuju ke Puncak Merapi itu kemana ya? tanya sang pengembara.
Ditanya tentang jalan menuju puncak, pemilik warung itu trus mendekati sang pengembara, sambil berbicara perlahan, si Ibu itu menjelaskan
“Begini tuan, dikampung sini itu orangnya memang aneh-aneh, jadi tuan harus hati-hati kalau bertanya nanti di ujung jalan itu (sambil menunjuk) ada pertigaan (ke kanan & kiri), nah dipertigaan itu ada Pos yang selalu dijaga oleh 2orang bapak-bapak tua yang kembar, tapi sifatnya sangat berlawanan” cerita ibu tersebut.
“lho sifatnya berlawanan bagaimana maksudnya?” tanya sang pengembara penasaran.
“Begini tuan, salah satu bapak itu kalau ngomong selalu jujur apa adanya, satunya lagi ngomongnya selalu bohong. Nah tuan nanti tanya saja kepada salah satu bapak-bapak tadi kemana jalan menuju puncak kekiri apa ke kanan ?” cerita Ibu tersebut.
“Tapi hati-hati tuan, ada yang harus tuan ketahui dan ingat. Bahwa kedua bapak-bapak itu tidak mau ditanyai semua, maunya hanya salah satu saja & hanya mau menjawab sekali saja, karena kalau ditanya dua-duanya mereka pasti marah ” lanjut cerita ibu tersebut.
“Maaf bu, ibu tahu nggak bapak yang mana jujur & pembohong?” pengembara kembali bertanya.
“Waduh tuan, orang-orang dikampung sini gak ada yang tahu termasuk saya, maaf ya" jawab si Ibu.
“Baiklah bu akan saya coba untuk menanyakan kepada salah satu Bapak-bapak yang dipertigaan itu, hanya sekali pertanyaan.
Terimakasih ya bu ?” sang pengembara pamit melanjutkan perjalanan.
Sahabat yang baik hati…
Pertanyaan apakah yang harus disampaikan oleh sang pengembara, agar dengan sekali bertanya kepada salah satu bapak yang di pertigaan itu, yg jawabannya nanti bisa membuat sang pengembara tahu arah ke puncak gunung ?
Terimakasih ^_^
Pertanyaan apakah yang harus disampaikan oleh sang pengembara, agar dengan sekali bertanya kepada salah satu bapak yang di pertigaan itu, yg jawabannya nanti bisa membuat sang pengembara tahu arah ke puncak gunung ?
Terimakasih ^_^
by Posting Lie STsetiaku Version III
Senin, 06 Mei 2013
By Unknown on 21.17
Pada
artikel ini menjelaskan sekilas tentang aplikasi AppServ dan bagaimana
cara menginstall AppServ pada komputer. Artikel ini dibuat dengan maksud
memberi materi atau pengetahuan tentang AppServ kepada orang-orang yang
ingin mengetahui tentang apa itu aplikasi AppServ. Selain materi
tentang AppServ, cara-cara install juga tertera secara lengkap pada
artikel ini. Apabila anda tidak atau belum mengetahui cara installasi
AppServ pada komputer anda, mungkin artikel ini bermanfaat dalam
membantu memberi langkah-langkah installasi.
Pendahuluan tentang AppServ
Appserv
merupakan aplikasi yang berfungsi untuk install beberapa program
antara lain Apache, PHP, MySQL dalam waktu yang singkat. Banyak orang
mengeluh-eluhkan tentang susahnya install Apache, PHP, MySQL. Dengan
adanya AppServ, mempermudahkan orang untuk membuat web server dan
database.
AppServ ini mempunyai beberapa versi antara lain : AppServ versi 2.5.9 , 2.5.10 , 2.6.0 (terbaru).
Tujuan
aplikasi AppServ antara lain adalah mempermudah dalam membuat database
dan membuat web server. Dalam membuat database biasanya yang digunakan
adalah MySql dan dalam pembuatan skrip menggunakan pHp. Antara pHp dan
MySql saling berhubungan disebabkan skrip pada pHp akan muncul pada
halaman web dan dimasukan dalam MySql (database). Jadi awal pembuatan
web, dilakukan menggunakan skrip html (untuk penampilan) dan skrip pHp
untuk proses dari skrip html. Apabila kita mengetikan atau akan
memasukan data kedalam database yang terhubung dengan web, pada halaman
web browser kita masukan yang akan diinput dan kemudian akan diproses
oleh pHp dan akan dimasukan kedalam database.
Cara instalasi AppServ
Siapkan program AppServ sebelum install
Siapkan program AppServ sebelum install
- Lakukan installasi sesuai langkah berikut :Klik dua kali pada appserv-win32-x.x.x untuk langkah pertama install AppServ di komputer anda.
- Muncul pada halaman “Welcome to the AppServ x.x.x Setup Wizard” klik NEXT
- Kemudian akan masuk ke halaman “License Agreement”, baca isi license pada AppServ >I Agree
- Muncul “Choose Install Location”. Ini bertujuan untuk menempatkan dimana lokasi AppServ akan diinstall>NEXT
- Langkah berikutnya masuk pada “Select Components”. >NEXT
- Masuk pada “Apache Configuration”. Disini pengguna AppServ harus mengisikan Server Name, Administrator’s Email Address, dan Apache HTTP Port >NEXT
- Masuk pada “MySql Configuration”. Pengguna mengisikan password root dan mengulang isi password root >INSTALL
- Apabila langkah di atas telah dilakukan dengan benar, akan masuk pada langkah teerakhir “Completing AppServ setup” >FINISH
SELAMAT MENCOBA :)
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Sungguh benar ku cintaimu Meski kau tak anggap ku ada Ku tak akan memintamu untuk mencintaiku (*) Ku tak berharap kau cintaiku Ku tak...
-
Kamu sering minum minuman dengan menggunakan sedotan? pastinya sering bukan ternyata minum menggunakan sedotan tidak baik ada resiko yang ...
-
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senan...
-
Seorang pengembara melanjutkan pejalanannya menuju Puncak Gunung Merapi, setelah lima belas hari menempuh perjalanan akhirnya dijumpai s...
-
Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan. Pertama : "Apa yang paling dekat de...
-
Sedikit isyarat kata-kata karna malam meniupkanya begitu mesra Karenanya .. Apakah resah angin itu adalah dirimu yang men...
-
Adi sedang dalam perjalanan ke Jakarta dengan bis malam. Seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku pada penumpang. “Bukunya nak?...
-
Seketika ada angin yang menghembusan dari lorong. Mungkin itu sebagian dari kesejukkan masing-masing orang, bila kita lihat. Tanyakan pada...
-
“Buat saya semua orang punya kebebasan. Setiap orang bebas berekspresi. Walaupun saya tidak setuju, itu hak dia. Gue-gue, elo-elo.” Sua...
-
Pada artikel ini menjelaskan sekilas tentang aplikasi AppServ dan bagaimana cara menginstall AppServ pada komputer. Artikel ini dibuat...
Yulianti. Diberdayakan oleh Blogger.